Monday, July 14, 2008

Mengapa Profesionalisme Guru Diperlukan?


Mutu dan kualitas pendidikan saat ini sering menjadi pertanyaan, apalagi jika sudah menyangkut masalah kualitas output maupun outcome.

Memang perkara kualitas dalam pendidikan merupakan salah satu isu utama diantara masalah – masalah pokok seperti yang ditegaskan oleh Tilaar (1991) dalam Achmad Munib (2007) menyatakan bahwa dunia pendidikan kita mengalami 5 krisis pokok yaitu : (1) kualitas; (2) relevansi; (3) elitisme; (4) manajemen; (5) pemerataan pendidikan.

Dalam Proses Belajar Mengajar, guru merupakan aktor utama yang langsung menjalankan proses pembelajaran oleh karena itu, Guru dianggap sebagai pemegang kunci utama dalam keberhasilan proses pembelajaran sering menjadi sasaran utama dalam komplain tersebut. Hal ini sesuai yang diisyaratkan dalam pasal 39 ayat 2 dalam UU

Pendidikan Nasional yaitu “ Pendidik merupakan tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, terutama bagi pendidik pada perguruan tinggi”.

Sebagai posisi dan peran sentral maka guru adalah tenaga profesional yang mana Profesionalisme guru biasanya diukur dengan adanya tingkat kompetensi yang dimiliki oleh guru, tentang kompetensi ini Mas’ud Abdurrahman, (2003:194), seorang guru harus memiliki kompetensi dasar seperti : (1) menguasai materi atau bahan ajar; (2) antusiasme, dan; (3) penuh kasih sayang (loving) dalam mengajar dan mendidik, sedangkan secara peraturan dalam pasal 8 UU Guru dan Dosen secara eksplisit menyebutkan bahwa guru wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.

Jelas tuntutan kualitas merupakan suatu hal yang ingin dicapai, dengan demikian maka profesionalisme guru harus diupayakan agar sesuai dengan standar yang mampu mengantarkan pada kualitas hasil. Ironinya banyak masalah profesionalisme ini yang belum dipahami, bahkan oleh kalangan guru itu sendiri. Dengan tidak dipahaminya tentang profesionalisme ini maka tentu saja akan menghambat dalam proses menuju guru profesionalisme

No comments:

Renungan

Siapa yang mengejar angin adalah mengejar kesia - siaan,

Ana Pandhita akarya wangsit
Mindha kombang angajab ing tawang
Susuh angin ngendi nggone
Lawan galihing kangkung
Golek Banyu apikulan warih
Golek Geni sarwi adedamar


PENGUMUMAN PENGGUNA

Assalamualaikum blog ini untuk Komunikasi yang mengambil mata kuliah yang diampu,meski demikian jika ada yang merasa ada manfaat yang diperoleh siapapunboleh
wassalamualaikum
Kang Pawiro

Sponsored Ads Here